ENERGEN, SARAPAN SEHAT SEBELUM JAM 9 UNTUK RAIH PRESTASI GEMILANG !

Sajian ENERGEN (sumber: Dok. Pribadi)
Manusia memerlukan energi untuk melakukan suatu aktifitas sehari-hari. Energi tersebut dapat diperoleh dari pengolahan asupan makanan sehari- hari. Pada saat pagi hari, tubuh memerlukan asupan makanan sebagai energi untuk mengawali hari dan memulai aktifitas. Oleh sebab itu, sarapan pagi diperlukan untuk memulai aktivitas sehari-hari. Menurut Hardiansyah dalam jurnalnya yang berjudul “jenis pangan sarapan dan perannya dalam asupan gizi harian anak usia 6—12 tahun di indonesia” menjelaskan bahwa sarapan adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan antara bangun pagi sampai jam 9 untuk memenuhi sebagian (15—30%) kebutuhan gizi harian.

Tidur (free copyright from pixabay.com)
Sarapan sangat penting karena ketika sarapan tubuh menerima asupan bahan bakar untuk menghasilkan energi. Enegi yang optimal dapat diperoleh dengan asupan makanan yang baik saat sarapan pagi, misalnya dengan minum makanan bergizi seperti ENERGEN. Segala aktifitas di seluruh bidang, baik pekerja, anak sekolah, mahasiswa, seniman, pedagang dan lain lain membutuhkan sarapan sebagai bekal amunisi untuk menjalankan aktifitas. Pada malam hari selama kurang lebih 8 jam tubuh tidak menerima asupan makanan. Padahal selama tidur, tubuh masih melakukan aktivitas seperti memompa jantung, bernafas dan kegiatan lain yang tidak disadari ketika tidur sehingga kadar gula dalam darah yang menjadi sumber energi akan menurun. Oleh sebab itu, tubuh perlu secepatnya di beri asupan energi melalui sarapan yang sebaiknya dilakukan sebelum jam 9. Terutama untuk anak sekolah yang sedang menuntut ilmu dan meraih prestasi.
  • Bagaimana pengaruh sarapan dalam menjalankan aktifitas sehari-hari?
          Sebagian orang masih beranggapan bahwa sarapan di pagi hari merupakan kegiatan yang tidak penting, seperti menunda sarapan hingga siang hari, bahkan mendekati waktu makan siang. Padahal sarapan pagi akan berpengaruh dalam menjalankan aktifitas. Menurut Khomsan (2003) dalam naskah publikasi ilmiah yang ditulis oleh Pustika, ada 2 manfaat yang diperoleh kalau seseorang melakukan sarapan pagi, antara lain:

1. sarapan pagi dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar gula darah. Dengan kadar gula darah yang terjamin normal, maka gairah dan konsentrasi kerja bisa lebih baik sehingga berdampak positif untuk meningkatkan produktifitas.

2. sarapan pagi akan memberikan kontribusi penting akan beberapa zat gizi yang diperlukan tubuh seperti protein, lemak, vitamin dan mineral. Ketersediaan zat gizi ini bermanfaat untuk berfungsinya proses fisiologis dalam tubuh.

        Berdasarkan pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa dengan sarapan kadar gula darah akan normal dan konsentrasi focus lebih baik, kandungan lain dalam menu sarapan seperti protein, lemak, vitamin dan mineral akan bermanfaat bagi proses fisiologis dalam tubuh yang berarti metabolisme dalam tubuh akan baik dan fungsi fungsi organ dalam tubuh akan berjalan normal. Sebaliknya, apabila seseorang tidak sarapan maka akan mengalami efek biologis yang buruk, seperti dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh saragi, Oswati, dan Nurul, dari hasil analisa didapat mayoritas responden memiliki masalah biologis yang kompleks yaitu 70.9% responden (105 orang). Masalah biologis yang dialami oleh anak sekolah jika tidak sarapan pagi diantaranya pusing, lemas, capek, mengantuk saat pelajaran dan sulit menerima pelajaran. 
ilustrasi pusing (free copyright from pexels.com)
Oleh sebab itu orang tua harus membiasakan anak untuk sarapan pagi sebelum berangkat sekolah atau sebelum memulai aktivitas agar tidak mengganggu konsentrasi anak disekolah dan tetap focus dalam meraih prestasi belajar disekolah. Begitupun dengan orang dewasa yang melakukan aktifitas seperti bekerja, kuliah, dan aktifitas berat lainnya, harus memperhatikan dan membiasakan sarapan pagi. Seseorang yang tidak sarapan pagi, akan menyebabkan tubuh tidak berada dalam keadaan yang baik  untuk melakukan pekerjaan. Hal ini dikarenakan tubuh akan kehilangan kadar gula dalam darah yang menyebabkan aktifitas menjadi tidak maksimal dan menghambat dalam meraih prestasi yang gemilang.

  • Asupan seperti apa yang dibutuhkan tubuh saat sarapan pagi hari?
sarapan (free copyright from pixabay.com)
Sarapan pagi harus memperhatikan kualitas makanan serta pilihan sumber makanan yang terbaik serta memenuhi kecukupan energi harian. Memperhatikan kualitas makanan berarti memperhatikan gizi yang terkandung dalam  makanan, karena gizi tersebut untuk pemenuhan kebutuhan energi harian. Memperhatikan sumber makanan berarti memperhatikan sumber makanan berasal, apakah makanan tersebut olahan atau bukan, apakah sumbernya baik atau tidak. Menurut JIPG (Jejaring Informasi Pangan dan Gizi) sarapan sehat untuk anak sebaiknya mengikuti pola gizi seimbang yakni terdiri dari sumber karbohidrat (60-68%), protein (12-15%), lemak (15-25%) dan vitamin/mineral. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa sarapan pagi sebaiknya karbohidrat, protein, lemak, dan vitamin serta mineral agar memenuhi kebutuhan harian.

Lalu bagaimana menyiapkan sarapan sehat yang baik? berikut ini adalah tips menyiapkan Sarapan sehat  untuk anak dan mungkin bias digunakan untuk remaja, maupun dewasa yang dikutip dari  JIPG (Jejaring Informasi Pangan dan Gizi) adalah sebagai berikut:
1. Siapkan menu sarapan sehat & bergizi seimbang .
2. Pilih menu sarapan yang praktis dan bervariasi dari berbagai jenis bahan makanan.
3. Sarapan tidak harus nasi, dapat diganti sereal, roti, kentang, dan mie.
4. Susu atau hasil olahannya seperti yogurt sangat dianjurkan.
5. Bisa dilengkapi dengan buah segar atau yang diblender.
6. Beri air minum yang cukup.
              
           Sarapan pagi harus mampu bervariasi dan menggugah selera makan tentunya harus memiliki rasa yang enak. Sarapan pagi tidak harus nasi, dapat juga di ganti dengan sereal, roti, dan lainnya yang memiliki gizi, bisa juga dipadukan dengan susu dan olahan lainnya. ENERGEN minuman serbuk sereal dan susu memiliki kandungan gizi yang baik jika dikonsumsi ketika sarapan, ENERGEN mengandung Sigmavit yaitu paduan vitamin A, Vitamin B1, Vitamin B2, Vitamin B6, Vitamin B12, Vitamin D, Vitamin E, Asam Folat dan kalsium. Kandungan gizi yang terkandung dalam ENERGEN dapat dijadikan sebagai asupan gizi yang baik.

           Melihat kandungan ENERGEN yang begizi, ENERGEN sangat cocok disajikan ketika sarapan pagi, ENERGEN dapat dijadikan sebagai menu sarapan sehat sebelum jam 9, dengan sarapan sehat dengan tepat dapat menjaga konsentrasi dan focus, sehingga berdampak positif pada produktifitas kegiatan sehari-hari dan mampu meraih prestasi baik di sekolah, tempat kerja dan dimanapun.
ENERGEN, sarapan sehat sebelum jam 9.


Sumber Referensi




RESUME PRINSIP PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN

RESUME
PRINSIP PEMILIHAN MEDIA PEMBELAJARAN
A.    Latar Belakang Pemilihan Media Pembelajaran
Dalam melaksanakan pembelajaran memerlukan perencanaan yang matang dalam memilih media pembelajaran agar kemampuan dasar yang dirumuskan dapat dicapai sesuai yang diharapkan dan memberikan pengalaman belajar siswa lebih baik. Media pembelajaran yang dirancang dengan sebaikbaiknya dapat mendekatkan siswa dengan pengalaman nyata yang tidak dialami secara langsung. Oleh sebab itu para guru perlu mengenal jenis-jenis media pembelajaran, dan berlatih untuk mengembangkan alternatif media pembelajaran sains sesuai materi, pengalaman belajar, dan fasilitas yang tersedia.Pemilihan media pembelajaran hendaknya sesuai dengan penggunaannya dalam pembelajaran sesuai kebutuhan.
Media merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran. Sebagai komponen, media hendaknya merupakan bagian integral dan harus sesuai dengan proses pembelajaran secara menyeluruh. Ujung akhir dari pemilihan media adalah penggunaaan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dapat berinteraksi dengan media yang guru pilih. Apabila guru telah menentukan alternatif media yang akan guru gunakan dalam pembelajaran, maka pertanyaan berikutnya sudah tersediakah media tersebut di sekolah atau di pasaran ? Jika tersedia, maka guru tinggal meminjam atau membelinya saja. Itupun jika media yang ada memang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah guru rencanakan, dan terjangkau harganya. Jika media yang guru butuhkan ternyata belum tersedia, mau tak mau guru harus membuat sendiri program media sesuai keperluan tersebut.
B.     Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran
Secara umum, kriteria yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran diuraikan sebagai berikut :
1.      Tujuan
Tentukan tujuan yang akan dicapai terlebih dahulu. Ranah apakah yang akan dicapai kognitif, afektif , psikhomotor atau kombinasinya.Jenis indera apa yang ditekankan: apakah penglihatan, pendengaran, atau kombinasinya.sehingga dapat menentukan apakah media tersebut akan bersifat visual atau audio atau keduanya atau berbentuk multimedia.
2.      Sasaran
Tentukan sasaran yang akan bersentuhan dengan media pembelajaran.media pembelajaran harus menyesuaikan terhadap karakteristik sasaran,contoh : jumlah sasaran akan mempengaruhi pemilihan media.
3.      Karakteristik media yang digunakan
Ketahui terlebih dahulu kelebihan dan kelemahan media yang digunakan.bandingkan dengan media pembelajaran lain.
4.      Waktu penggunaan
Ukur terlebih dahulu berapa lama waktu yang diperlukan untuk mengadakan atau membuat media yang akan guru pilih, serta berapa lama waktu yang tersedia / yang guru memiliki.


5.      Biaya
Penggunaan media pada dasarnya dimaksudkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pembelajaran. Apalah artinya guru menggunakan media, jika akibatnya justru pemborosan.
6.      Ketersediaan
Ketahui terlebih dahulu penggunaan media tersebut mudah di peroleh dan sesuai dengan pembelajaran

7.      Konteks Penggunaan
Kondisi dan strategi bagaimana media tersebut akan digunakan. Misalnya: apakah untuk belajar individual, kelompok kecil, kelompok besar atau masal ? Dalam hal ini guru perlu merencanakan strategi pembelajaran secara keseluruhan yang akan guru gunakan dalam proses pembelajaran
8.      Mutu Teknis
memilih/membeli media siap pakai yang telah ada, misalnya program audio, video, garafis atau media cetak lain. Bagaimana mutu teknis media tersebut, apakah visualnya jelas, menarik dan cocok? Apakah suaranya jelas dan enak didengar? Jangan sampai hanya karena keinginan guru untuk menggunakan media saja, lantas media yang kurang bermutu guru paksakan penggunaannya.
Contoh Flowchart model Gagne dan Reiser dalam pemilihan media bertitik pada tujuan


Gambar1.Flowchart Pemilihan Media

Contoh Analisis Jurnal Pendidikan Kimia

ANALISIS JURNAL OLEH REGI APRILIANSYAH
STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KIMIA MODEL KOOPERATIF STAD (Students Teams Achievement Divisions) DAN JIGSAW BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI KOLOID KELAS XI SEMESTER 2 SMA NEGERI 2 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Jurnal ditulis oleh :Annisa Dhini Kartika, 1Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kimia, P.MIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia dan Kus Sri Martini,Bakti Mulyani Dosen Program Studi Pendidikan Kimia, P.MIPA, FKIP, UNS, Surakarta, Indonesia
LATAR BELAKANG
Dewasa ini  perbaikan mutu pendidikan telah dilakukan dengan mengganti kurikulum yang belaku. Saat ini diharapkan pembelajaran tidak hanya pada berpusat pada guru (teacher centered) akan tetapi berpusat pada murid (student centered). Mata pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang masih dianggap abstrak sering menjadi masalah bagi siswa untuk dapat memahami materi pelajaran kimia.Dari data yang diperoleh di sekolah SMA NEGERI 2 Karanganyar, nilai rata-rata empat kelas yang berbeda menunjukan angka berkisar 65-67 padahal untuk dapat lulus mereka harus dapat mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimal atau KKM, yaitu sebesar 75. pemilihan strategi pembelajaran yang tepat dan media pembelajaran yang tepat dapat membuat proses belajar mengajar.penelitian ini melakukan studi komparasi antara metode Jigsaw berbantuan media audio vissual  dengan siswa yang diajar dengan metode STAD berbantuan media audio vissual pada materi pokok Koloid kelas XI semester 2 SMA Negeri 2 Karanganyar.
RUMUSAN MASALAH
apakah prestasi  belajar siswa yang diajar dengan  metode Jigsaw berbantuan media audio vissual lebih bagus daripada siswa yang diajar dengan metode STAD berbantuan media audio vissual pada materi pokok Koloid kelas XI semester 2 SMA Negeri 2 Karanganyar
METODE PENELITIAN
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Cluster Random Sampling. kelas eksperimen 1 dalah kelas XI IPA 3 dan kelas eksperimen 2 adalah XI IPA 4. Instrumen pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes dan non-tes (angket). Teknik tes untuk aspek kognitif, sedangkan teknik non-tes (angket) untuk aspek afektif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen dengan desain Randomized Pretest-Posttest Design.
VARIABEL
Variabel bebas : Model Kooperatif Jigsaw dan Model Kooperatif STAD
Variabel Terikat : Prestasi Belajar Siswa






        
    
KESIMPULAN
hasil penelitian prestasi belajar siswa pada aspek kognitif dengan  metode Jigsaw berbantuan media audio vissual lebih baik daripada yang diajar dengan metode STAD berbantuan media audio vissual pada materi pokok Koloid.Hal ini ditunjukkan dengan uji-t di mana thitung > ttabel (7,83 > 1,665). Untuk prestasi belajar afektif menunjukkan hasil yang secara statistik siswa kelas eksperimen  1 (metode Jigsaw) memberikan hasil yang lebih baik daripada siswa kelas eksperimen 2 (metode STAD) dengan uji-t di mana thitung  >  ttabel (2,32  >  1,665). 
KOMENTAR
Keunggulan : jurnal ini membandingkan 2 model pembelajaran kooperatif. Tipe pertama adalah jigsaw dengan berbantuan media audio visual, tipe kedua adalah dengan menggunakan metode STAD. Cukup jelas memberikan gambaran perbandingan kedua tipe. Metode jigsaw lebih baik dari pada metode STAD.
Kelemahan  : jurnal perbandingan ini menggunakan STAD tanpa berbantuan media audio visual.sedangkan jigsaw menggunakan bantuan media audio Jadi perbandingannya tidak seimbang.

Total Tayangan Halaman